Sablon sublimasi sebagai salah satu inovasi teranyar dalam industri garmen dan pakaian sedikit banyak telah menimbulkan awareness dari konsumen mengenai standarisasi mutu dan keamanan dari tinta sublimasi yang digunakan oleh pelaku industri sablon sublimasi. Hal ini wajar mengingat pada metode sablon sublimasi, tinta akan menyerap ke dalam serat kain dan bersifat permanen; sehingga sedikit banyak tinta akan cukup sering bersentuhan dengan kulit kita. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami akan sedikit mengulas mengenai standarisasi dari tinta sublimasi.

 

Sebuah tinta yang dijual dan atau digunakan dalam industri tekstil harus memenuhi standar baku tertentu yang jelas dan terukur seperti spesifikasi warna, kandungan pigmen pewarna, komposisi material, besaran nozzle dan nilai opacity. Standarisasi tinta menjadi hal yang mutlak untuk memastikan kestabilan mutu dan kualitas hasil cetak disamping juga untuk memastikan tinta yang digunakan aman untuk penggunaan sehari-hari, seperti tidak menimbulkan iritasi, alergi dsb.

 

Salah satu standarisasi internasional yang umum digunakan untuk menilai tingkat kemanan produk tekstil ialah Standar Oeko-Tex 100. Standar Oeko-Tex 100 ialah suatu sistem sertifikasi independen untuk menilai aspek-aspek dari suatu produk tekstil mulai dari tahapan produksi sampai kepada rantai distribusinya untuk menjamin bahwa produk-produk tekstil yang telah mendapat sertifikasi aman digunakan oleh manusia dan ramah terhadap lingkungan. Produk-produk yang telah mendapat sertifikasi Oeko-Tex 100 umumnya akan mendapat label “Confidence in Textiles”.

 

 

Sertifikasi eko-Tex 100 dikeluarkan oleh International Association for Research and Testing in the Field of Textile Ecology (Oeko-Tex) yang berkantor pusat di Zurich, Swiss. Orginasasi ini secara rutin mengeluarkan update perubahan parameter dan zat-zat berbahaya yang tidak boleh terkandung dalam produk tekstil – biasanya setiap bulan Januari. Saat ini tercatat Oeko-Tex telah menguji sekitar 300 zat yang tidak boleh terkandung dalam produk tekstil karena dianggap berbahaya. Jumlah ini terus meningkat dimana pada masa-masa awal pengujian pada tahun 1992 terdapat sekitar 100 zat yang dianggap berbahaya.

 

Kriteria yang digunakan untuk menentukan lulus atau tidaknya suatu produk terhadap standar Oeko-Tex 100 pada umumnya meliputi percobaan terhadap ada tidaknya kandungan substansi, zat kimia ataupun parameter kesehatan yang berdasarkan regulasi dianggap berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan. Pengujian standarisasi Oeko-Tex yang dilakukan di negera manapun akan sama, perbedaan hanya terjadi pada jenis penggunaan produk yang diuji dimana biasanya produk yang digunakan untuk pakaian bayi atau balita tahapan pengujiannya akan lebih ketat dibandingkan pakaian untuk dewasa. Hal ini disebabkan kulit bayi sangat rentan dan sensitive terhadap substansi berbahaya. Apabila suatu produk telah dinyatakan lulus uji Oeko-Tex maka dapat dikatakan bahwa produk tersebut aman digunakan, ramah lingkungan dan dapat digunakan di hampir semua negara.

 

Mimaki sebagai salah satu produsen mesin printer dan tinta sublimasi telah mendapatkan sertifikasi Oeko-Tex Standard 100, product class II yang artinya segala produk Mimaki aman digunakan untuk produk-produk yang bersentuhan dengan kulit seperti pakaian dalam, apparel, bed cover dsb.

 

Helios Digital Custom Sublimation Printing sebagai salah satu pemain dalam industri sablon sublimasi sejak awal selalu menggunakan mesin dan tinta OEM Mimaki untuk memastikan kualitas hasil cetak yang baik, konsisten dalam ketajaman warna, tahan lama, aman digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan ramah lingkungan.

 

Ilustrasi Mimaki TS3-1600

Ilustrasi tinta sublimasi Mimaki SB54

 

Demikian sedikit ulasan mengenai standarisasi kualitas tinta sublimasi, semoga dapat membantu konsumen menentukan pilihan terbaik untuk kebutuhan produk tekstil dan sablon sublimasi yang aman digunakan sehari-hari dan ramah lingkungan.